PERSEPSI, SIKAP, DAN PERILAKU PELAJAR SMA IT TENTANG GENDER DALAM UPAYA PENGENDALIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Authors

  • Marmi AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH
  • Margiyati AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Keywords:

persepsi, sekap, perilaku, IMS

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologis studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui persepsi, sikap dan perilaku pelajar sekolah menengah atas islam terpadu (SMA IT) tentang gender dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual (IMS). Data dikumpulkan dengan mengadakan wawancara terhadap informan dan kuesioner di lapangan baik berkenaan dengan aspek persepsi, sikap, dan perilaku yang sekaligus sebagai subjek dan objek penelitian. Tempat penelitian sebagai representasi pelajar SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Setelah dilakukan reduksi pada data yang diperoleh,
selanjutnya dilakukan interpretasi sesuatu dengan kerangka teori yang dikemukakan. Hasil penelitian pelajar memiliki persepsi bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kewajiban yang sama dalam upaya pengendalian IMS. Sikap terhadap ketidaksetujuan terhadap tindakan yang dapat mengakibatkan penularan infeksi menular seksual menunjukkan kematangan sikap yang lebih terarah, intensitas keyakinan yang kuat, keluasan berfikir, konsistensi dalam berpendapat, dan spontanitas dalam bersikap. Hal ini sekaligus menyangkal anggapan tentang kemampuan usia muda untuk mengontrol diri masih relatif rendah. Orientasi pelajar tentang upaya pengendalian infeksi menular seksual masih terfokus pada upaya pencegahan dini pada individu yang masih single, belum pada upaya aspek tindakan nyata seseorang yang telah memiliki pasangan dan aktif secara seksual. Perilaku dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual menurut pelajar adalah dengan cara tidak terbawa pergaulan bebas, tidak berpacaran, tidak melakukan free sex, tidak melakukan hubungan seks di luar pernikahan, tidak bergonta-ganti pasangan (setia pada pasangan tunggal), menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks, selektif dalam memilih teman, mempelajari ilmu agama untuk memperkuat keimanan, dan menyibukkan diri dengan hal-hal positif yang bermanfaat.

References

Azwar, S., 1995. Sikap Manusia: Sikap dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Da Ros, Schmitt, C.S., 2008. Global Epidemiology of Sexually Transmitted Diseases. Brazil: Urology Departement, Mae de Deus Hospital, Porto Alegre. Available from: http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18087650. (Accessed 5 January 2013).

Daili, S.F., 2007. Tinjauan Penyakit Menular Seksual (PMS). In: Djuanda, A., Hamzah, M., and Aisah, S., Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. Sth ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.

Denim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Holmes, K.K., 2005. Sexually Trasmitted Disease. Dalam: Kasper, D.et al, 2005. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16 th ed. USA: McGraw-Hill.

Miles. B.B. dan Huberman. A.M.. 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosda Karya.

Nasution. S. 1996, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Sanapiah, Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan aplikasi. Malang: YA3.

Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pusatka Setia.

Downloads

Published

2020-12-02