HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DAN INFEKSI PADA IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM

Authors

  • Ari Sulistyawati AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH
  • Siti Khanifah AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Keywords:

infeksi, anemia, persalinan preterm

Abstract

Prevalensi kelahiran prematur di Indonesia adalah 18,5%. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65% - 75%. Persalinan preterm disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah anemia dan infeksi pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia dan infeksi pada ibu dengan persalinan preterm di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2015. Metode penelitian ini adalah kuantitatif inferensial dengan pendekatan retrospektif, di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami partus prematurus di RSUD Panembahan Senopati pada tahun 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 112 orang ibu bersalin preterm responden. Pengumpulan data menggunakan rekam medik. Analisis data penelitian meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat mengkaji distribusi frekuensi karakteristik responden, sementara analisis bivariat menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan antara anemia dan infeksi pada ibu dengan persalinan preterm dengan nilai x2 hitung (4,076) > x2 tabel (3,841). Ibu hamil disarankan untuk selalu aktif melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur dan melakukan upaya pencegahan anemia dan infeksi selama masa kehamilan.

References

Agustina, T. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Preterm di Indonesia Tahun 2010 (analisis data Riskesdas tahun 2010) (skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia.

BAPPENAS. 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010?2014. Jakarta.

Cunningham, FG, et al. 2006. Obstetri William. Edisi ke-21. Jakarta: EGC.

Dinkes Bantul. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014. Bantul: Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul.

Kidanto, L, et al. 2009. Risks for preterm delivery and low birth weight are independently increased by severity of maternal anaemia. SAMJ, S. Afr. med. j. vol.99 n.2 Cape Town Feb. http://www.scielo.org.za/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0256-95742009000200016. Diakses pada tanggal 28 November 2016.

Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya terhadap Bayi yang Dilahirkan. http://sdmuhcc.net/elearning/aridata_web/how/k/kesehatan/12_status_gizi_ibu_hamil.pdf. Diakses tanggal 26 November 2016.

Malka, St, et al. 2013. Analisis Faktor Risiko Kejadian Kelahiran Prematur di BLUD RSU Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone Tahun 2013. Jurnal Masyarakat Epidemiologi Indonesia, Vol. 2 NO.1; page 61. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/6987. Diakses tanggal 14 November 2016.

Norwitz E. dan J.Schorge. 2006. Obstetrics and Gynaeclogy at a Glance. Second Edition. Blackwell Publishing. NewYork. Terjemahan

D.Artsiyanti E.P. 2008. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmawati,D,dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Preterm di RSUD DR. Moewardi Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/24128/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf. Diakses tanggal 28 November 2016.

Suwardewa,T,G,A. 2014. Mekanisme Infeksi dan Inflamasi Pada Persalinan Preterm. E-Journal Obstetric And Gynecology Udayana. http://ojs.unud.ac.id/index.php/obgyn/article/view/13557. Diakses tanggal 26 November 2016.

Downloads

Published

2020-12-07