PREVALENSI KEJADIAN GANGGUAN MENSTRUASI BERDASARKAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PADA SISWA KELAS VII SMP

Authors

  • Endah Puji Astuti Stikes Jendral Ahmad Yani Yogyakarta
  • Lucyana Noranita Stikes Jendral Ahmad Yani Yogyakarta

Keywords:

gangguan menstruasi, indeks masa tubuh

Abstract

Gangguan menstruasi merupakan masalah yang sering dialami wanita dalam masa reproduksi dengan prevalensi terbanyak pada remaja. Apabila tidak ditangani dengan baik, gangguan menstruasi dapat mempengaruhi kualitas hidup, aktivitas sehari-hari dan prestasi belajar. Salah satu pengukuran status gizi dengan indeks masa tubuh dan status gizi merupakan salah satu penyebab gangguan menstruasi, status gizi yang kurang ataupun berlebihan akan mempengaruhi hormon pada proses menstruasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gangguan menstruasi berdasarkan indeks masa tubuh pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup tentang gangguan menstruasi dan pengukuran antropometri yang dilakukan pada populasi
responden yaitu siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada bulan Juli 2016 dengan tehnik cluster sampling sebanyak 78 siswa. Analisa univariat menggunakan persentase. Hasil dari penelitian ini adalah responden mayoritas memiliki indeks masa tubuh normal (67%), siswa yang mengalami gangguan menstruasi (99%) dan terbanyak mengalami pre menstrual syndrom/PMS (85%) dan dismenore (81%). Kategori obesitas (100%) mengalami PMS dan dismenore, (33%) mengalami hipermenore, amenore sekunder dan menorargi. Sedangkan sangat kurus (100%) mengalami PMS dan dismenore. Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah gangguan menstruasi dapat terjadi pada semua katagori IMT (normal, gemuk, kurus, obesitas maupun sangat kurus). Siswa hendaknya dapat menangani gangguan menstruasi dengan benar dan tepat agar tidak mengganggu aktivitas dan prestasi belajar.

References

Chomaria N. 2008. Tips Jitu dan Praktis Mengusir Stress. Yogyakarta: Diva Press. Hupitoyo. 2011. Obesitas dan Fertilitas. http://www.poltekkesmalang.ac.id/artikel-145-obesitas-dan fertilitas.html. Diakses tanggal 8 Agustus 2016.

Istiany, A & Rusilanti. 2014. Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusmiran, E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta Selatan: Salemba Media.

Lestari Tri, W, dkk. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Berbasis Kompetensi. Jakarta: ECG.

Manuaba, Bagus, 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: Arcan.

Proverawati, A. dan Misaroh. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Badan Penelitian Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.

Rizki, Novia. 2015. Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMK N 4 Yogyakarta. Skripsi Dipublikasikan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.

Sasaki, K, J. 2014. Menstruation Disorder. http://emedicine.medscape.com/article/953945-overview. Diakses tanggal 7 Juni 2016.

Setiawan, P. 2013. Duh, 34% Remaja Putri Yogya Alami Anemia. http://lifestyle.okezone.com/read/2013/05/24/482/812229/duh-34-remaja-putri-yogya-alami-anemia. Diakses 27 Oktober 2016.

Suparisa, I.D.N, B & Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Soanipar O, Nur Candra B, Prima A,Neysa C, Priyandini W, Natashha R, Raissa E, Irren,

Adji S, Ava S. 2009. Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Majalah Kedokteran Indonesia, 59 (7), Juli 2009). http://www.indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/653-707-1-PB%20(1).pdf. Disitasi tanggal 4 Agustus 2016.

WHO. 2014. Health for the World’s Adolescents. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/112750/1/WHO_FWC_MCA_14.05_eng.pdf. Diakses 1 Agustus 2016.

Downloads

Published

2020-12-07